FAQ
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apakah Corona Virus dan Covid-19?
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Apakah gejala Covid-19?
Gejala COVID-19 sebagai berikut:
- Demam ≥38°C
- Batuk kering
- Sesak napas
- Nyeri tenggorok/menelan
Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka orang tersebut akan diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
Jika ada gejala di atas DAN ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit COVID-19 atau Anda terpapar dengan pasien Positif COVID-19, hubungi nomor tunggal panggilran daurat tanggap COVID-19 Kota Tebing Tinggi 112 atau Dinas Kesehatan di nomor 082165387931 untuk mendapat arahan lebih lanjut.
Siapa yang termasuk Orang Dalam Pemantauan (ODP)?
Siapa yang termasuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP)?
Pasien Dalam Pengawasan adalah seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38°C) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria: “memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan transmisi lokal” atau “memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia”;
atau
Seseorang dengan demam (≥38°C) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19
atau
Seseorang dengan ISPA berat/pneumonia berat di area transmisi lokal di Indonesia yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
Apa yang dimaksud dengan Kontak Erat?
Seberapa bahaya COVID-19 ini?
Bagaimana manusia bisa terinfeksi COVID-19?
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.
Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, dan cara penularannya. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.
Apakah COVID-19 dapat ditularkan dari orang yang tidak bergejala sakit?
Cara penularan utama penyakit ini adalah melalui tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan pada saat seseorang batuk atau bersin. Saat ini WHO menilai bahwa risiko penularan dari seseorang yang tidak bergejala COVID-19 sama sekali sangat kecil kemungkinannya.
Namun, banyak orang yang teridentifikasi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti batuk ringan, atau tidak mengeluh sakit, yang mungkin terjadi pada tahap awal penyakit. Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan periode penularan atau masa inkubasi COVID-19. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.
Apakah COVID-19 dapat menular melalui udara?
Bisakah manusia terinfeksi COVID-19 dari hewan?
Berapa lama virus ini bertahan di permukaan benda?
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan.
Namun desinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi. Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau handrub berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah) lebih efektif melindungi diri Anda.
Apakah sudah ada vaksin atau obat untuk COVID-19?
Bagaimana mengantisipasi penularan COVID-19?
Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah penularan COVID-19 tetapi Anda dapat melakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular. Diantaranya dengan :
- Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas/kekebalan tubuh meningkat
- Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan alkohol 70-80% handrub sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar. Mencuci tangan sampai bersih merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Dan, sebagian besar penyebaran penyakit akibat virus dan bakteri bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.
- Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan Anda tidak tertular. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam (bukan dengan telapak tangan) dan gunakan masker.
- Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
- Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.
- Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum.
- Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cucilah tangan Anda.
- Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan.
- Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika Anda merasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka. Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah melakukan perjalanan terutama ke negara terjangkit, atau pernah kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat
- Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat. Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran penyakit ini.
Apakah di Indonesia sudah ditemukan kasus yang terinfeksi?
Apakah COVID-19 seperti SARS?
Sepertinya saya berinteraksi dengan orang yang terjangkit COVID-19, apa yang harus saya lakukan?
Teman kantor/sekolah/kuliah atau tetangga saya baru pulang dari Tiongkok atau Luar Negeri, apa yang harus saya lakukan?
Siapa saja yang beresiko terinfeksi COVID-19?
Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di mana virus COVID-19 bersirkulasi sangat mungkin berisiko terinfeksi. Mereka yang terinfeksi adalah orang-orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala melakukan perjalanan dari negara terjangkit, atau yang kontak erat, seperti anggota keluarga, rekan kerja atau tenaga medis yang merawat pasien sebelum mereka tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19.
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi dan harus konsisten melindungi diri mereka sendiri dengan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat.
Manakah yang lebih rentan terinfeksi Corona Virus : orang yang lebih tua atau yang lebih muda?
Bisakah saya terjangkit COVID-19 dari surat atau paket kiriman dari Tiongkok atau Luar Negeri?
Bisakah saya terjangkit COVID-19 dari makanan atau minuman yang dikirim?
Saat ini tidak ada bukti bahwa penularan coronavirus penyebab COVID-19 dari makanan. Virus seperti coronavirus tidak bisa hidup lama di luar tubuh.
Apakah masker kesehatan dapat mencegah COVID-19?
Apakah saya harus menjauhi trasportasi umum, acara kumpul-kumpul, festival atau tempat keramaian lainnya?
Apa yang harus saya lakukan ketika saya mengalami gejala COVID-19 saat sedang di luar rumah?
Apa yang terjadi jika tenaga medis profesional menyatakan saya mungkin terjangkit COVID-19?
Jika Anda diduga terjangkit COVID-19, Tim Tanggap COVID-19 akan mengambil beberapa sampel untuk diuji, misalnya:
- Lendir dari hidung, tenggorokan, atau paru-paru, dan/atau
- darah
Dan, anda akan diisolasi dari orang lain sampai dikonfirmasi apakah Anda negatif terinfeksi coronavirus.
Bisakah saya di tes jika saya merasa terjangkit COVID-19?
Tes untuk coronavirus hanya dilakukan jika ada kemungkinan besar Anda memiliki penyakit tersebut.
Misalnya jika:
- Anda melakukan kontak dekat dengan seseorang dengan orang yang positif COVID-19
- Anda bepergian ke negara atau daerah dengan risiko COVID-19 tinggi dalam 14 hari terakhir
Dalam kasus ini, Anda dapat menghubungi Tebing Tinggi Tanggap COVID-19 di nomor 112 atau Dinas Kesehatan di nomor 082165387931 untuk mendapat arahan lebih lanjut.
Apakah antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati COVID-19?
Seberapa efektif pemindai suhu badan dalam mendeteksi orang yang terjangkit COVID-19?
Bagaimana membedakan antara sakit akibat infeksi COVID-19 dengan influenza biasa?
Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek. Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi masing-masing penyakit tersebut.
Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi COVID-19. Bagi setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas sangat direkomendasikan untuk segera mencari pengobatan, dan memberitahukan petugas kesehatan jika mereka telah melakukan perjalanan dari wilayah terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau jika mereka telah melakukan kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita gejala infeksi saluran pernafasan.
Berapa lama waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga muncul gejala penyakit infeksi COVID-19?
Apa sudah ada pembatasan untuk bepergian ke Tiongkok dan negara terjagkit lainnya?
Sejak 5 Februari 2020, Indonesia telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke Tiongkok berupa penghentian sementara penerbangan dari dan ke Tiongkok. Pada tanggal 5 Maret 2020, Indonesia juga memberlakukan pelarangan transit atau masuk ke Indonesia bagi pelaku perjalanan yang dalam 14 hari sebelumnya datang dari wilayah berikut:
- Iran : Tehran, Qom, Gilan
- Italia : Wilayah Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche dan Piedmont
- Korea Selatan : Kota Daegu dan Provinsi Gyeongsangbuk-do.
Berapa banyak orang yang telah terinfeksi oleh COVID-19 dan negara mana saja yang sudah ada kasusnya?
Apakah saya harus selalu menggunakan masker?
Pemakaian masker hanya bagi orang yang memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau bersin), mencurigai infeksi COVID-19 dengan gejala ringan, mereka yang merawat orang yang bergejala seperti demam dan batuk, dan para petugas kesehatan.
Cara yang paling efektif untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19 adalah mencuci tangan secara teratur, tutup mulut saat batuk dengan lipatan siku atau tisu, dan jaga jarak minimal satu meter dari orang yang bersin atau batuk.
Haruskah saya khawatir terhadap penyakit COVID-19 ini?
Jika Anda tidak berada di wilayah terjangkit COVID-19, atau jika Anda tidak melakukan perjalanan dari salah satu wilayah tersebut, atau tidak melakukan kontak dekat dengan seseorang yang memiliki gejala COVID-19 atau merasa kurang sehat, kecil kemungkinan Anda untuk tertular COVID-19.
Namun, dapat dimengerti bahwa Anda mungkin merasa stres dan cemas tentang situasi yang terjadi saat ini. Tetaplah tenang dan jangan panik. Carilah informasi yang benar dan akurat tentang perkembangan COVID-19 agar Anda mengetahui situasi wilayah Anda dan Anda dapat mengambil tindakan pencegahan yang wajar.
Jika Anda berada di wilayah terjangkit COVID-19, Anda harus serius menghadapi risiko tersebut. Selalu jaga kesehatan dan perhatikan informasi dan saran dari pihak kesehatan yang berwenang.
Dalam kondisi sudah ada kasus di Indonesia, apakah aman bagi saya untuk bepergian?
Berdasarkan imbauan Presiden Republik Indonesia Anda dianjurkan untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah. Gubernur Anies Baswedan pun menghimbau masyarakat Jakarta untuk tetap di rumah.
Saya akan bepergian ke luar negeri untuk sesuatu yang mendesak, apakah saya dapat memperoleh Surat Keterangan BebasCOVID-19? Dimana?
Bagaimana situasi terkini di Indonesia? Apakah sudah ada kasus terkonfirmasi COVID-19?
Dimanakah saya bisa mendapatkan media edukasidan informasi serta situasi perkembangan COVID-19?
Informasi tentang media KIE atau situasi perkembangan COVID-19, dapat diakses melalui:
Halo Kemenkes: 1500567 Hotline Emergency Operation Center (EOC): 119 atau (021) 521 0411 atau 0812 1212 3119
Twitter : @KemenkesRI
Facebook : @KementerianKesehatanRI
Instagram : @kemenkes_ri
Website : www.who.int, www.infeksiemerging.kemkes.go.id, www.sehatnegeriku.kemkes.go.id